Selasa, 20 November 2012

Nahnu du'at Qabla kulli syai'in


Bismillahirrahmanirrahiim


Mutaba'ah minggu yang lalu,ada salah satu kalimat yang #jleb :) dari Ustd Fadly
"bahwa dakwah itu ujiannya justru dari orang-orang terdekat kita"

mungkin,yang saya alami saat ini
ketika saya melihat bahwa syariat sudah tidak diindahkan lagi oleh beberapa kaumnya.
saat keakraban mulai terasa ,benarlah seperti yang ustd salim katakan bahwa "
semakin mengenali manusia yang makin akrab bagi kita pastilah aib-aibnya, sedangkan mengenali Allah pasti membuat kita mengakrabi kesempurnaanNya"

dan lagi-lagi saya teringat pesan murobiah
"kita melakukan suatu kebaikan sehingga terbentuk pribadi yang shalehah dalam diri kita, maka jangan shalehah sendiri saja, sedangkan orang-orang sekitar kita (saudara-saudara) masih dalam ketidak tahuan akan syari'at islam "


yah, setiap orang punya caranya sendiri,
dimana ia mencoba mengamalakan satu kalimat Nahnu Du’at Qabla Kulli Syai’in”
(Kita adalah penyeru sebelum menjadi apapun)
bisa dikatakan bahwa asalib (metodologi) berdakwah dengan cara mendekati manusia berdasarkan tingkat intelektualitas mereka, merangkulnya perlahan, memasuki areanya,sehingga kehadiran kita mampu memberi nuansa, makna dan suasana yang cerah.

ada satu rumus dalam berdakwah yang tertera dalam pernyataan berikut

"Akan tetapi, kalian adalah ruh baru yanag mengalir dijantung umat ini, lalu menjadikan jantung itu hidup dengan Al-Qur'an kalian adalah cahaya baru yang bersinar,lalu menyirnakan kegelapan materalisme dengan ma'rifatullah, kalian adalah suara yang menggema dan meninggi yang memantulkan kembali seruan Rasulullah Saw..."
Ruhiyah da'i, yang kehadirannya memberikan harapan baru, semangat baru, kehadirannya menjadi langkah yang terbimbing serta gerak yang terarah untuk tujuan dan konsep yang jelas.
ketika kita menyaksikan beberapa sahabat atau saudara sendiri yang tetap melakukan sulukiyyat (perilaku keseharian) yang tidak islami. maka dari sinilah kita buktikan bahwa kita mampu hadir membawa ruh baru bagi mereka, sehingga kita menjadi penggerak sektor kehidupan mereka dan menjadi motivator, agar mereka menjadi muak dengan maksiat dan benci dengan akhlak yang bobrok.
"tentunya, aspek terbinanya diri kalian dengan nilai-nilai itu harus terlebih dahulu kalian lakukan, sebab, "faqirusy-syai'i la yu'thihi" (orang yang tidak mempunyai sesuatu tidak akan mampu memberikan sesuatu itu kepada orang lain"
so,kuncinya adalah kalian harus melakukan tarqiyah (peningkatan kualitas diri)
ada beberapa upaya yang harus kalian lakukan dan konsisten untuk hal ini, agar kelak tidak menjadi lilin yang menerangi sekitar namun membakar dirinya

1. Harus selalu senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt, terutama diwaktu malam, agar apa yang kita ucapkan menjadi berbobot (Qaulan tsaqilan) tidak koplak dan kosong tanpa makna dan isi, meski sekedar meggores sebuah kata pada dunia maya (statu Fb, tweet dll)

2. terus tingkatkan iman dan takwa dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt, menjalankan sunnah-sunnah Rasul, agar menjadi ucapan kita benar dan tepat sasaran (Qaulan sadiidan)

3. menjaga kesucian hati, menjauhi maksiat dan terus bertobat, agar hati senantiasa bening dan dan bersinar (qalbun mashqulun)

dakwah adalah tugas kita sebelum menjalankan tugas yang lain, karena dakwah adalah jalan untuk menang dan beruntung, supaya kita menjadi khairu ummah (ummat yang terbaik)
dan berikan kesan yang cantik untuk kita para pendakwah
“Jangan sampai nanti orang-orang tarbiyah dibenci karena orientasi kekuasaan. Tetaplah istiqomah dengan akar dakwah dan tarbiyahnya, akar di mana ia dibentuk”.(ustd Rahmat Abdullah)


Alhamdulillah, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita seluruhnya agar senantiasa menkjalnkan segala hal yang dicintai dan diridhai-Nya
amin


*11:05 wib
Rabu/ 14-11-12
RQ (Rumah Qur'an)
-Ruqayyah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar